Kebenaran tentang Gula Buatan
Gula tambahan menawarkan rasa manis dengan sedikit atau tanpa manfaat nutrisi. (Foto: beaut.ie)
COBA Anda susuri jajaran rak makanan di supermarket. Mulai buah kalengan hingga es krim dilabeli “No Sugar Added” atau “Sugar Free" dan tak ada yang “Full of Sugar”. Bagaimanapun, gula adalah sumber makanan adiktif untuk sebagian besar kita.
Gula tambahan menawarkan rasa manis dengan sedikit atau tanpa manfaat nutrisi. Saat Anda mengonsumsi lebih banyak kalori dari gula tambahan daripada kalori dari gula alami yang kaya nutrisi, berarti Anda telah menukar kesehatan Anda. Demikan menurut sebuah artikel pada Betty Confidential.
American Heart Association (AHA) mengatakan, pemasukan gula tambahan yang tinggi berimplikasi pada gangguan kesehatan, termasuk kegemukan, tekanan darah tinggi, serta faktor risiko penyakit jantung dan stroke.
Organisasi tersebut menyarankan konsumsi maksimal gula tambahan sekira 100 kalori (setara dengan 6 sdt) per hari untuk wanita dan 150 kalori (setara dengan 9 sdt) per hari untuk pria. Kalau Anda masih mudah dan cenderung aktif, maka jumlah yang disarankan bisa lebih tinggi, dan sebaliknya, kalau Anda cukup berumur, kurangi jumlah konsumsi gula tambahan.
Trik kurangi konsumsi gula
Langkah pertama untuk mengurangi konsumsi gula tambahan, adalah mengetahui jenis makanan apa yang mengandung gula tambahan. Contoh yang nyata adalah cookies, cakes, dan permen, belum termasuk gula yang Anda tambahkan pada teh dan kopi.
Tapi benarkah hanya jenis makanan dan minuman tersebut? Anda pasti terkejut bahwa roti, cracker, pizza, saus pasta, saus barbecue, kecap, salad dressing, sup, yogurt, dan snack batangan juga berisi gula tambahan.
Daripada terlalu fokus dengan jumlah gula pada tiap gram makanan atau minuman, lebih baik baca daftar ingredient pada kemasan untuk menentukan darimana sumber gula yang Anda konsumsi. Perhatikan berbagai istilah yang mengindikasikan sumber gula, apakah gula merah, gula jagung, sirup jagung, dextrose, fructose, glukosa, sirup jagung dengan tinggi fructose, madu, maltose, malt syrup, molasses, sucrose, sirup, ataukah raw sugar.
Kesemuanya tidak secara teknis mengandung gula, tapi karbohidrat di dalamnya membuat rasa manis gula tambahan lebih kuat dari gula murni. Itu mengapa, kita hanya butuh setengah kalori gula tambahan untuk mendapatkan rasa manis yang sama dengan gula murni.
Beberapa gula alkohol, termasuk sorbitol, mannitol, dan xylitol. Pada dasarnya, jika kata pada sebuah bahan berakhir dengan "ol," kemungkinan besar itu gula alkohol. Permen karet bebas gula biasanya mengandung gula alkohol.
Beberapa tanda yang terdapat pada label makanan, di antaranya:
1. No Added Sugars, artinya tanpa gula atau gula ditambahkan selama proses pengolahan.
2. Sugar Free, artinya tak ada gula dalam makanan, meskipun kerap diganti pemanis buatan.